Jumat, 20 Desember 2013

AKK

Soal
 .    Jelaskan mengenai fungsi management! Berikan contoh!
2    Jelaskan mengenai Akreditasi, sertifikasi dan lisensi!
3      Ceritakan secara garis besar tentang Konsep Health Equity! Sertakan contoh!

Jawab:
  Fungsi management secara umum adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi management dibagi menjadi 4 pokok yaitu
(a)    Perencanaan ( Planning)
Perencanaan merupkan kegiatan yang menentukan berbagai tujuan dan penyebab tindakan-tindakan selanjutnya. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Perencanaan harus didasarkan kepada analisa dan pemahaman sistem dengan baik. Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasi. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk mencapai hari depan yang lebih baik.
(b)   Pengorganisasian (Organizing)
Setelah perencanaan dilakukan, maka selanjutnya harus dilakukan pengorganisasian. Yang dimaksud pengorganisasian adalah kegiatan membagi pekerjaan di antara anggota kelompok dan membuat ketentuan dalam hubungan-hubungan yang diperlukan. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Unsur pokok dari pengorganisasian adalah
(1)   Hal yang diorganisasikan ada 2 macam, yakni:
-          Pengorganisasian kegiatan ialah pengaturan berbagai kegiatan yang ada didalam rencana sehingga betuk satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai tujuan.
-          Pengorganisasian tenaga pelaksana ialah mencakup hak dan wewenang setiap tenaga pelaksana sehingga setiap kegiatan mempunyai penanggungjawabnya.
(2)   Proses pengorganisasian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan sedemikan rupa sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat berjalan sebaik-baiknya.
(3)   Hasil pengorganisasian ialah terbentuknya wadah atau sering disebut ‘struktur organisasi’ yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana.
(c)    Penggerakkan (Actuating)
Penggerakkan merupakan kegiatan menggerakkan anggota-anggota kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas masing-masing. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
(d)   Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan kegiatan untuk menyesuaikan antara pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah ditentukan. Selain itu, pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

Contoh Manajemen :
-          Manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (sub-sistem) yang saling berhubungan dalam suatu proses atau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh sebab itu, sistem pelayanan kesehatan adalah struktur atau gabungan dari sub-sistem dalam suatu unit atau proses untuk mengupayakan pelayanan kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif, promotif maupun rehabilitatif. Sehingga sistem pelayanan kesehatan dapat berbentuk Puskesmas, Rumah Sakit, Balkesmas unit-unit atau organisasi-organisasi lain yang mengupayakan peningkatan kesehatan.
-          Penerapan manajemen kesehatan di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan Puskesmas perlu dilakukan kajian proses penyusunan rencana tahunan Depkes dan Dinas Kesehatan di daerah. Khusus untuk tingkat Puskesmas, penerapan manajemen dapat dipelajari melalui perencanaan yang disusun setiap lima tahun (micro planning), pembagian dan uraian tugas staf Puskesmas sesuai dengan masing-masing tugas pokoknya.



   Akreditasi adalah sebuah pengakuan untuk kompetensi. kredibilitas, kemandirian dan integritas dari  Lembaga penilaian kesesuaian (LPK)  dalam rangka melaksanakan kegiatan penilaian kesesuaian. Contohnya akreditasi Puskesmas dengan tujuan meningkatkan manajemen puskesmas tersebut.

Sertifikasi adalah standarisasi secara profesional bagi mereka yang kompeten di bidang pekerjaan masing-masing yang dikelola dan dibina oleh Organisasi Profesi bukan Pemerintah. Sertifikasi ini memenuhi persyaratan kualitas profesional yang sudah ditetapkan. Contohnya Sertifikasi kompetensi K3. 

Lisensi adalah pemberian hak kepada pihak lain untuk menggunakan, mengedarkan, atau menjual kepada pihak lain. Contohnya lisensi praktek kebidanan, lisensi fasilitas pelayanan.
  
3    Konsep Health Equity
Teori Equity adalah Teori yang menjelaskan suatu kondisi yang berhubungan dengan persepsi kepuasan seseorang atau individu, interpersonal, sekelompok orang dan atau sekelompok masyarakat terhadap distribusi sumberdaya yang adil dan merata.  Sebuah dunia di mana semua kelompok dan individu dengan umur, jenis kelamin, ras dan etnis, kelas dan tempat tinggal mendapatkan akses penuh terhadap kesehatan. Equity lebih mengarah terhadap keadilan.
Secara garis besar, ada tiga dimensi equity yaitu
(a)    Equity dalam status kesehatan
Dalam hal ini mencakup tibgkat perbedaan yang tidak adil
Contoh :
-          Perbedaan tingkat kematian maternal antara populasi di Yogyakarta angka kematian Ibu adalah 125 kematian per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di Provinsi Papua adalah 362 per 100.000 kelahiran hidup.
-          Perbedaan prevalensi diare klinis antara populasi di daerah . Di Provinsi NAD, prevalensi terjadinya diare klinis sebesar 18,9% dan sementara di daerah provinsi DI Yogyakarta hanya mencapai 4,2%.
Ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 dengan menanyakan apakah responden pernah didiagnosis diare oleh tenaga kesehatan dalam satu bulan terakhir. Responden yang menyatakan tidak pernah, ditanya apakah dalam satu bulan tersebut pernah menderita buang aior besar >3 kali sehari dengan kotoran lembek/cair. Responden yang menderita diare ditanya apakah minum oralit atau cairan gula garam. Dari penelitian ini dapat diliat sebenarnya belum meratanya status kesehatan pada balita, berakibat langsung pada perkembangan gizi balita dan kondisi kehidupan mereka di masa depan. Ini telah masuk kedalam equity yang dapat dihindari dalam suatu wilayah geografis.
(b)   Equity dalam penggunaan layanan kesehatan
Kemudahan akses ke sarana pelayanan kesehatan berhubungan dengan beberapa faktor penentu, antara lain jarak tempat tinggal dan waktu tempuh ke sarana kesehatan, serta status sosial-ekonomi dan budaya.
Contoh :
-          Persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di DKI Jakarta mencapai cakupan 98%, sedangkan di Provinsi Maluku Utara cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 23% (SDKI, 2007).
-          Berdasarkan Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) tahun 2007, dari segi waktu tempuh ke sarana pelayanan kesehatan nampak bahwa 67,2% penduduk dapat mencapai ke sarana pelayanan kesehatan kurang atau sama dengan 15 menit dan sebanyak 23,6% penduduk dapat mencapai sarana pelayanan kesehatan dimaksud antara 16-30 menit. Dengan demikian secara nasional, masih ada sekitar 9,2% Rumah Tangga (RT) yang memerlukan waktu lebih dari setengah jam untuk mencapai sarana kesehatan. Daerah dengan proporsi tertinggi RT yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 30 menitke sarana kesehatan adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (30,7%), Papua (30,6%),Kalimantan Barat (19,4%), Sulawesi Barat (17,7%), Sulawesi Tenggara (13,8%). Sedangkan proporsi terendah RT yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 30 menit ke sarana kesehatan adalah Provinsi Kepaulauan Bangka Belitung (3,9%), DKI Jakarta (4,0%), DI Yogyakarta (4,8%) serta Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur (4,9%).
(c)    Equity dalam pembiayaan kesehatan
Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstitutif dalam proses kehidupan seseorang. Tanpa kesehatan, tidak mungkin bisa berlangsung aktivitas seperti biasa. Dalamkehidupan berbangsa, pembangunan kesehatan sesungguhnya bernilai sangat investatif. Nilai investasinya terletak pada tersedianya sumber daya yang senatiasa siap pakai dan tetap terhindar dari serangan berbagai penyakit.
Contoh :
-          Pada tahun 2003, persentase alokasi dana dari APBD untuk bidang kesehatan antar wilayah misal Sleman adalah 40,3% sedangkan kabupaten Tulang Bawang (Lampung) adalah 36 % dari APBD nya untuk alokasi bidang kesehatan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar